Senin, 19 Desember 2011

Back to Desember

Toett….Toettt……
Suara itu terdengar dari depan kost saya, salah satu temen selantai saya di tingkat 2 berlari ke balkon untuk mengetahui sumber bunyi kencang berulang-ulang di pagi hari itu. Ternyata dia harus kecewa, sumber suara itu bukanlah seperti yang dia harapkan, “ternyata cah cilik dolanan trompet, tak kiro bakul panganan” (ternyata anak kecil yang memainkan terompet, aku kira penjual makanan), ucapnya sambil mengelus perutnya.
Saya dari tadi mendengar suara itu. Namun mengabaikannya karena sedang sibuk di depan laptop lantas tersadar, suara terompet???? Emangnya uda deket tahun baru ya??
Setelah ngecek tanggal di sudut kanan bawah layar, saya manggut-manggut, ya ini sudah Desember, pertengahan Desember, Desember 2011, 2011, mendadak saya merasa kehabisan waktu…
Menerapkan manajemen waktu yang baik memang tidak semudah menuliskannya di selembar kertas bentuk bintang dan menempelkannya di sudut layar notebook. Saya sudah sampai disini, harusnya dengan beberapa pencapaian yang sudah ditargetkan. Kenyataannya tidak, malah mundur selangkah.

Gilanya, satu semester sudah saya berkutat dengan skripsi, diselingi dengan traveling kian kemari dan belajar motret *atau sebaliknya;p* dan belum ada perkembangan berati, baik di skripsi maupun skill motret saya (trus aq nyapo ae sakjaneee?? Haha).  Awalnya saya masih santai-santai saja mencari jawaban dari kebimbangan saya tentang satu dua teori dan aplikasinya, baca-baca beberapa buku, majalah, web, blog, diskusi dengan beberapa teman dan dosen, tapi ke-santai-an itu sirna seketika ketika orang tua menagih janji saya, yayaya target saya sendiri untuk selesai tahun ini. Jujur saja saya panik dan mulai memaniki *lol* orang2 disekitar saya.
Bisa-bisanya saya saja pasti ini, tapi saya yakin, ada tipe orang yang bisa belajar dengan cepat, dan ada juga yang sedikit lebih lambat, toh akhirnya sama-sama bisa. Kali ini saya sedang pegang quote itu, melihat kenyataan beberapa teman sudah pake toga, beberapa sudah keluar dari ruang sidang, beberapa cek all, dan saya masih start all. Saya tidak mau terbaca desperate dengan kenyataan ini, karena nyatanya memang tidak, saya ini terlalu cuek dan itu berbahaya, maka saya buat tulisan ini untuk mengingatkan diri sendiri, …
Realize that it is Desember, manfaatkanlah sebaik-baiknya dan berusaha sekerasnya karena tidak ada kata terlambat, and so, you can’t back to Desember (2011) too!!”
:)

Rabu, 21 September 2011

Ketika Harus Menulis


Berawal dari beberapa quote yang berseliweran di kepala. Sebagian adalah kalimat-kalimat pembakar semangat dari sejumlah orang yang pernah saya temui.

"menulislah untuk mengkomunikasikan apa yang ada dipikiranmu"
"menulislah untuk berbagi ilmu sebagai ladang amal"
"banyak membaca merupakan dasar menulis"
"untuk menumbuhkan hobi membaca, mulailah dari buku-buku yang disuka"
 Saat ini saya sedang dalam masa HARUS menulis, bukan sembarang tulisan. Tulisan itu merupakan tugas terakhir yang akan menjadi masterpiece setelah 4 tahun penuh menempuh masa kuliah. Herannya saya sama sekali tak punya gairah untuk menulis naskah wajib itu, sekalipun telah diberondong dengan pertanyaan mengenai waktu kelulusan yang masih nampak absurd.

Hubungannya dengan rentetan quote diatas adalah akhirnya saya mengembangkan sebuah quote baru berdasar rumus ATM (amati tiru modifikasi) yang berbunyi :
“untuk menumbuhkan hobi menulis, mulailah dari tulisan yang disukai”
Entah apakah saya akan suka menulis blog ini, mengingat beberapa tahun lalu saya menutup blog saya lantaran tidak ada perkembangan berati. Tapi mungkin ini langkah paling mudah yang bisa dilakukan untuk membiasakan diri. Semoga ada manfaatnya.