Sesaat saya
teringat kata-kata salah satu dosen saya favorit yang selalu diulang disetiap
kelasnya,
“Seseorang
itu akan berkumpul dengan orang-orang yang mirip dengan dirinya”
Saat itu dia menunjuk saya dan berkata,
“Seperti mbak ini, dia berjilbab dan berkumpul dengan orang-orang yang berjilbab, deretan yang sana juga berjilbab semua, dan juga kelompok lainnya itu pasti ada kesamaan”
Saya memang duduk disamping sahabat saya dan beberapa teman lainnya yang juga berjilbab. Meskipun kalimatnya itu sering diulang-ulang di beberapa kelasnya, kondisinya pun tetap sama, dia benar.
Ketika beliau
mengatakan hal itu saya selalu mengikuti arahannya saat memberikan contoh dan
melihat sekeliling kelas, benar saja, saya melihat teman sekelas saya rata-rata
duduk dengan teman yang dekat dengan mereka (kecuali yang terlambat, walaupun
yang terlambat pun kadang juga udah disiapin kursi sama temennya). Saya pun
melihat persamaan dari kelompok orang-orang yang berteman dekat itu, selain
dari segi penampilan fisik yang mudah terlihat, ya mereka memiliki selera fashion
yang sama, ada juga kelompok lain yang memiliki penampilan yang berbeda tapi
memiliki hobi yang sama, ada juga yang dari hasil pengamatan saya mereka
memiliki sifat yang sama, serta cara pandang yang sama tentang sesuatu.
Yup, saya juga baru sadar saya tidak pernah bosan dengan dosen yang satu itu, meskipun setiap kali beliau mengulang kalimat itu saya berpandangan dengan sahabat saya yang juga berjilbab dan berbisik “ni bapak pasti seneng deh ngeliat cewek berjilbab, haha”. Dan lagi setiap kali beliau mengatakan hal itu saya juga menghubungkannya dengan kalimat lain yang sering saya dengar sambil manggut-manggut,
“Kalau mau
mengetahui tentang seseorang, lihatlah dari sahabatnya dan teman-temannya”
Setelah
melalui pengamatan panjang, baik pada diri saya sendiri dan teman-teman lain, saya
semakin yakin dosen saya dan kalimat diatas itu benar. Seseorang pasti lebih
senang berkumpul dengan yang sependapat dengan dirinya tentang satu atau
beberapa hal, itu membuat mereka nyambung kalo lagi ngobrol dan sering
melakukan kegiatan bersama, trus jadi akrab, trus temenan deh. Itu kalau kita
emang uda nemuin kecocokan dari awal. Kesimpulan tambahan yang saya dapatkan
adalah ketika kita berteman dan akrab dengan seseorang, mau tidak mau pasti
saling memberikan pengaruh satu sama lain. Nah, pengaruh itulah yang membuat
kita akhirnya semakin mirip saja dengan teman-teman kita. Dengan catatan,
kemiripan itu bukan hanya soal penampilan.
Contoh nyatanya
banyak sekali disekitar kita, sekali lihat saja pasti langsung ketahuan,
termasuk salah satunya alasan saya jadi teringat kalimat dosen itu adalah saya
ngeliat foto teman saya di facebook yang lagi bareng sahabat-sahabatnya,
penampilan mereka yang mirip, dari warna dan model rambut, gaya berpakaian, dan
juga make-up nya senada walaupun tak sewarna (karena mereka bukan girlband).
Contoh
lain yang cukup menyesakkan namun membahagiakan adalah ada beberapa kelompok
teman seangkatan saya, yang mana mereka bersahabat kental, mereka -sudah-
melaksanankan sidang skripsi di waktu yang hampir bersamaan, dan mereka akan
wisuda bersamaan juga. Sementara itu, saya dan sahabat saya (tidak termasuk
yang sudah wisuda duluan dan -bahkan- sudah kerja) sekarang masih saling
menyemangati untuk segera menyelesaikan skripsi. Nah..nah…nah….