Rabu, 25 Januari 2012

Teman Kita


Sesaat saya teringat kata-kata salah satu dosen saya favorit yang selalu diulang disetiap kelasnya,

“Seseorang itu akan berkumpul dengan orang-orang yang mirip dengan dirinya”

Saat itu dia menunjuk saya dan berkata,
“Seperti mbak ini, dia berjilbab dan berkumpul dengan  orang-orang yang berjilbab, deretan yang sana juga berjilbab semua, dan juga kelompok lainnya itu pasti ada kesamaan”

Saya memang duduk disamping sahabat saya dan beberapa teman lainnya yang juga berjilbab. Meskipun kalimatnya itu sering diulang-ulang di beberapa kelasnya, kondisinya pun tetap sama, dia benar.
Ketika beliau mengatakan hal itu saya selalu mengikuti arahannya saat memberikan contoh dan melihat sekeliling kelas, benar saja, saya melihat teman sekelas saya rata-rata duduk dengan teman yang dekat dengan mereka (kecuali yang terlambat, walaupun yang terlambat pun kadang juga udah disiapin kursi sama temennya). Saya pun melihat persamaan dari kelompok orang-orang yang berteman dekat itu, selain dari segi penampilan fisik yang mudah terlihat, ya mereka memiliki selera fashion yang sama, ada juga kelompok lain yang memiliki penampilan yang berbeda tapi memiliki hobi yang sama, ada juga yang dari hasil pengamatan saya mereka memiliki sifat yang sama, serta cara pandang yang sama tentang sesuatu.

Yup, saya juga baru sadar saya tidak pernah bosan dengan dosen yang satu itu, meskipun setiap kali beliau mengulang kalimat itu saya berpandangan dengan sahabat saya yang juga berjilbab dan berbisik “ni bapak pasti seneng deh ngeliat cewek berjilbab, haha”. Dan lagi setiap kali beliau mengatakan hal itu saya juga menghubungkannya dengan kalimat lain yang sering saya dengar sambil manggut-manggut, 

“Kalau mau mengetahui tentang seseorang, lihatlah dari sahabatnya dan teman-temannya”

Setelah melalui pengamatan panjang, baik pada diri saya sendiri dan teman-teman lain, saya semakin yakin dosen saya dan kalimat diatas itu benar. Seseorang pasti lebih senang berkumpul dengan yang sependapat dengan dirinya tentang satu atau beberapa hal, itu membuat mereka nyambung kalo lagi ngobrol dan sering melakukan kegiatan bersama, trus jadi akrab, trus temenan deh. Itu kalau kita emang uda nemuin kecocokan dari awal. Kesimpulan tambahan yang saya dapatkan adalah ketika kita berteman dan akrab dengan seseorang, mau tidak mau pasti saling memberikan pengaruh satu sama lain. Nah, pengaruh itulah yang membuat kita akhirnya semakin mirip saja dengan teman-teman kita. Dengan catatan, kemiripan itu bukan hanya soal penampilan.

Contoh nyatanya banyak sekali disekitar kita, sekali lihat saja pasti langsung ketahuan, termasuk salah satunya alasan saya jadi teringat kalimat dosen itu adalah saya ngeliat foto teman saya di facebook yang lagi bareng sahabat-sahabatnya, penampilan mereka yang mirip, dari warna dan model rambut, gaya berpakaian, dan juga make-up nya senada walaupun tak sewarna (karena mereka bukan girlband). 

Contoh lain yang cukup menyesakkan namun membahagiakan adalah ada beberapa kelompok teman seangkatan saya, yang mana mereka bersahabat kental, mereka -sudah- melaksanankan sidang skripsi di waktu yang hampir bersamaan, dan mereka akan wisuda bersamaan juga. Sementara itu, saya dan sahabat saya (tidak termasuk yang sudah wisuda duluan dan -bahkan- sudah kerja) sekarang masih saling menyemangati untuk segera menyelesaikan skripsi. Nah..nah…nah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar